SANTRI

SANTRI

 


Ya. Ketika mendengar kata “Santri” maka pikiran akan terbayang, anak-anak di pondok pesantren sehari-hari bersarung, mengaji, belajar berbagai kitab hingga ilmu beladiri. Begitulan mereka, dan itulah mereka dengan segala predikat yang melekat padanya.

 Digembleng oleh para kyiyai, ditempa oleh keadaan. Jauh dari orang tua, sebagian besar hidup dalam kesederhanaan. Bahkan di banyak tempat, dihiasi dengan kekurangan. Tetapi mereka jarang mengeluh, apalagi mengalah.

Dalam sejarah, mereka adalah petarung-petarung sejati. Meski sebagian besar, hingga kini belum melibatkan dan terlibat dalam sector-sektor pemerintah yang masih didominasi non santri. Dengan kata lain diisi oleh produk sekolah formal.

Padahah, mereka tak kalah berkualitas. Mungkin system yang belum meberikan ruang yang seimbang dengan rekan2nya jebolan sekolah formal.

Dari aspek sejarah, para pejuang jauh sebelum Indonesia merdeka, perjuangan para santri tidak diragukan lagi. Sebelum banyak sekolah formal, SDM kita sebagian besar adalah jebolan “Kobong” mungkin termasuk “Kobong” rombeng dalam tanda petik.

Semoga dengan setiap tahun diperingati, peran para santri dalam berbagai sector. TIDAK TERBATAS PADA SOAL AGAMA. Lebih diberi ruang lagi, dan bagi santri sendiri harus dijadikan tantangan lagi.

 Selamat bersarung ria, sarungmu sarungku juga !




Komentar

Postingan Populer